Kamis, 01 Agustus 2013

CINTA PERTAMA DAN TERAKHIR DALAM HIDUPKU

Para blogger,, kali aku akan memosthing salah satu cerpen yang telaah ku buat semoga, kalian senang membacanya..
Hy kenalin namaku Wulan. Aku bersekolah di SMA NUSANTARA. Aku baru saja menginjak umur 17 tahun. Tepatnya kemarin. Tapi, aku tidak merayakannya. Karena, aku hanya ingin menyendiri. Ibuku setahun yang lalu telah pergi meninggalkanku untuk selamanya. Dan sekarang aku tinggal bersama ayahku di gubuk. Semenjak ibuku pergi, ayahku banyak mengutang dimana-mana. Sehingga, bank menyita rumah mewah kami . Dan untuk menghidupi aku, ayah rela bekerja serautan demi sesuap nasi. Terkadang hatiku terasa sangat teriris melihat kenyataan hidup yang aku derita sekarang ini. Dalam hatiku selalu bertanya “kemana sih tuhan ? katanya tuhan itu adil, tuhan itu maha pengasih. Tapi, mengapa Ia menelantarkan kami seperti ini. Seakan tuhan itu memang tidak pernah ada untuk kami”. Untuk membantu menambahkan uang sehari-hari, aku bekerja sebagai penyanyi di kafe. Walaupun gajinya tidak seberapa. Namun, cukuplah untuk menambahkan uang makanku dan ayahku sehari-hari. *** Setelah malam hilang, pagipun menyambut. Pagi itu, aku masih saja asik tidur. Karena, semalaman aku kerja lembur sampai pukul 2 subuh. Tiba-tiba saja terdengar suara teriakan dari luar kamarku, dan serentak membangunkanku. “Wulan..... bangun nak, sudah hampir pukul 7 pagi. Kamu nanti terlambat kesekolah”ucap ayahku. Dan tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung saja mengganti pakaianku dengan seragam sekolah. Kemudian, pamit kepada ayahku dan dengan berlari kecil menuju sekolahku yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Sesampai di depan sekolah, ternyata gerbang sekolah telah di tutup oleh pak satpam. “pak.pak.. jangan di tutup dulu dong,, kan aku mau sekolah ?! massa di tutup sih.. ??!”(dengan muka memelas sambil bermohon-mohon). “tidak bisa de, peraturan tetap peraturan, jika ada yang terlambat harus mendapatkan sanksinya. Kan ade tahu sendiri. Dan lagi, ade hampir tiap hari terlambat”serunya. “iya sih pak. Tapi pak, satu kali ini saja. Besok tidak terlambat lagi deh janji ?” sambil mengangkat kedua jari. “aduh de... tiap kali kamu terlambat, janji kamu sama terus. Bagaimana bapak bisa percaya”ucapnya. “tapi kan, bapak tahu sendiri aku harus bekerja sampai malam demi mendapatkan uang?”rayuku. “Oke, kali ini kesempatan terakhir bagi kamu. Jika besok dan besoknya lagi kamu terlambat, Sudah tidak ada lagi kompensasi untukmu”katanya. “oke pak”ucapku. Lalu dia membukakan pintu gerbang dan segera ku berlari menuju kelasku. *** “kkrriinngg” Belpun berbunyi tanda istirahat. Akupun segera menuju perpustakaan. Ketika diperpustakaan, ternyata mela dan meli si kembar mencari-cariku kemana-mana. Dan akhirnya mereka menemukanku diperpustakaan. “mela, ini dia ni yang kita cari-cari. Selalu saja menghilang ketika bel istirahat berbunyi”ujar meli. “ia nih, kamu gimana sih wulan. Cewe itu biasa nongkrong di kantin. Ini nongkrongnya diperpus... cupu loh”ujar mela. “kan kalian tahu, kalau aku lagi krisis ekonomi banget. Daripada buang-buang uang, kan lebih baik di tabung untuk uang sekolah dan sehari-hari”jawabku. “oke-oke. Tapi kali ini kita deh yang traktir. Ayolah ?”sambil menarik tanganku. “gak lah, aku mau di perpustakaan aja”ujarku. Namun, mereka menarik tanganku dan memaksaku. “oke deh.oke deh.”jawabku. “horreeeeeee”teriak mereka berdua. Dan ternyata teriakan mereka berdua membuat ribut suasana perpus yang penuh dengan ketenangan. “ sssttt, berisik ! “ujar penjaga perpus. Dan kamipun berlari menuju pintu keluar perpus. Dan tak disangka, disaat berjalan keluar mela mendorongku dengan sangat kencang dan membuatku terjatuh. Namun, disaat aku terjatuh aku terkaget. Tiba-tiba saja ada seseorang menangkapku. Dan kamipun saling menatap satu sama lainnya sangat lama. Dan membuat orang-orang yang ingin masuk dan keluar perpus menjadi antrian yang sangat panjang. Dan tersentak aku sadar ketika mela dan meli berbisik kepadaku. “lan, sadar lan. Antri nih.. !”. “ha? .. astaga. Maaf yah, maaf !”ujarku kepada seseorang itu. “hhuu” terdengar begitu banyak suara teriakan. Dan akupun menjadi malu. “iya. Gak apa-apa kok. Emangnya kamu mau kemana? Sepertinya tergesa-gesa sekali ?”tanyanya. “maaf yah sekali lagi!. Aku ingin ke kantin bersama mela dan meli. Tapi, mela memang orangnya jail jadi dia mendorongku dan terjatuh. Untung ada kamu yang menangkap aku. Makasih yah?!”jawabku. “iya sama-sama”ujarnya. “oh yah.. aku ke kantin dulu yah ?!”ujarku. “okey..”jawabnya. lalu kamipun berjalan menuju kantin. Sesampai dikantin, mela dan meli merayuku dengan kata-kata yang membuat aku sedikit besar kepala. “ ciiieeeee, yang lagi senang. Karena di tangkap cowo ganteng ...”ujar mereka. “apaan sih ?! biasa aja tau !” jawabku. “boong tuh, meli liat tuh pipinya mulai mera. Ciiieee..”rayu mereka. “engga ahhh..”sambil menahan malu ku menjawab. “eh tapi aneh deh. Sepertinya dia bukan anak sekolah sini. Buktinya dia hanya memakai pakaian biasa?”tanyaku penasaran. “entahlah” jawab mereka kompak. Dan belpun berbunyi tanda istirahat telah selesai. Dan kamipun masuk kelas. *** “kkrriinngg” bel pulang telah berbunyi. Aku segera bersiap untuk pulang. “wulan, maaf yah kali ini kayaknya kita tidak bisa pulang bareng deh soalnya aku dan mela ada acara keluarga. Jadi kita deluan yah. Gak apa-apa kan ?”tanya mereka. “enggak apa-apalah. Santai aja kali”jawabku. Dan merekapun pergi. “bye”teriakku sambil melambaikan tangan. Keesokkan harinya saat mata pelajaran pertama. Tiba-tiba saja kepala sekolah masuk ke dalam kelas dan memperkenalkan murid baru. “selamat pagi anak-anak..”ujar pak kepala sekolah. “selamat pagi pak...”jawab kami. “anak-anak bapak akan memperkenalkan murid baru untuk kelas ini. Semoga kalian dapat berteman baik dengan dia”ujar pak kepsek. “ hai semua.. kenalin namaku adi ”sambil melambaikan tangan. Terlihat semua para cewek-cewek dikelas terpesona melihat adi. Dan akupun hanya terkejut melihat dia. “oke adi, kamu dapat duduk disampingnya... Wulan !”ujar pak kepsek. Dan tambah terkejutnya aku ketika pak kepsek menyebut namaku. “oke anak-anak mari kita melanjutkan mata pelajaran kita”ujar pak riwanto. Disaat aku duduk bersampingan dengannya serasa jantungku berdebar amat kencang seakan-akan mau keluar dari tempatnya. “ayo,, wulan jangan gugup”ujarku dalam hati. Kemudian dia menjulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri. “adi”ucapnya. “wulan”jawabku. Itu semua membuatku menjadi tak begitu serius untuk belajar dan hanya memperhatikannya dengan diam-diam. *** “kkrriinngg” bel istirahat telah berbunyi. Seperti biasa aku langsung pergi menuju ke perpustakaan. Saat aku berjalan menuju ke perpustakaan, aku mendengar seseorang memanggil namaku “wulan”. Ketika aku menoleh ke belakang ternyata itu sih adi. “iye di, ada apa?”tanyaku. “enggak”jawabnya. “by the way kamu mau kemana nih ?”tanyanya.”aku mau ke perpustakaan!”jawabku. “emangnya kenapa?”tanyaku. “boleh enggak sama-sama?”tanyanya. “ya... bolehlah kenapa enggak ?”jawabku dengan malu-malu. Dan semenjak itu aku dan adi menjadi sangat akrab dan menjadi sahabat. Mela dan melipun terlihat cemburu dengan kedekatanku dengan adi. Setelah pulang sekolah mela dan meli mengajakku untuk pulang bareng. “wulan, kita pulang bareng yuk!”ajak mela dan meli. “hmm.. maaf yah teman-teman aku sudah janji pulang bareng sama adi. Kapan-kapan yah ?!. bye” ujarku. Adipun mengantarkan aku pulang. sesampai dirumah akupun mengajak adi masuk kerumah. “maaf yah di, kondisi rumah aku memang gini. Kumuh”ujarku dengan merendah. “ohh, enggak apa-apa kali. Santai aja sama aku”jawabnya. “oh yah kamu mau minum apa? Kopi,teh,atau... “air putih aja”potongnya. “okey. Bentar yah aku ambilin”jawabku. Ketika aku sedang mengambilkan minuman untuk adi. Ternyata, ayahku telah pulang dan terkejut melihat adi. “assalamualaikum”ucap ayah. “kamu? Kamu siapa? Kenapa kamu ada disini? Maling yah kamu?”tanya ayah beruntun. “enggak om, aku temannya wulan”jawabnya. Ayahpun langsung menyariku dan menanyakan siapa adi kepadaku. “wulan”teriak ayah memanggil namaku. “iya yah..”jawabku. ayahpun menghampiriku “siapa itu nak ?” tanya ayah. “teman aku ayah”jawabku. “sebaiknya kamu suruh pulang dia sekarang sebelum ayah menyeretnya pulang”ujar ayah. “ayah,ayah kok gitu. Itu tamu wulan yah. Dia orang baik-baik kok,.”ucapku. “baik-baik kamu bilang ? tampang preman begitu kamu bilang baik-baik”ujar ayah. “dia tidak sepantasnya berada disini nak. Mengertilah dia orang berada sedangkan kita punya apa?”sambung ayah. “ayah, kenapa sih ayah selalu membanding-bandingkan manusia. Kita sama dengan dia. Bahkan, dengan orang kaya lainnya yah..”jawabku. Dan pada saat itu adi mendengar pertengkaranku dengan ayah. “nih di air minumnya !”ucapku sambil memberikan minuman. “oh yah wulan, sebaiknya aku pulang deh. Aku enggak enak sama ayah kamu. Mungkin dia belum bisa menerima aku disini”ujarnya. Dan adipun berpamitan pulang kepadaku. “oh yah hati-hati di jalan yah”teriakku. Diapun mengacungkan jari jempolnya kepadaku sambil tersenyum. Dan mulai pada saat itu aku dan ayah tidak saling bicara satu sama lainnya. Malampun tiba. Akupun bersiap untuk bekerja. Sesampai di kafe. Aku mulai bernyanyi dan sampai beberapa lagu. Ketika aku sejenak istirahat. Manager kafe memanggilku dan memperkenalkan aku kepada seseorang. Kata manager kafe sih produser, katanya produser itu sangat menyukai suaraku dan ingin mengambilku menjadi penyanyinya. Diapun menawarkan banyak hal menarik untukku. Namun, aku tak menerimanya. Alasanku, karena aku telah nyaman bekerja di kafe ini walaupun gajinya hanya seberapa. Akhirnya akupun melanjutkan pekerjaanku sampai selesai. *** Keesokkan harinya, saat aku berangkat ke sekolah. Aku bertemu dengan adi dijalan dan adipun menawarkan aku berangkat bersamanya. Akhirnya kami berangkat bersama ke sekolah. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, dan bulan demi bulan. Adi tetap setia menjadi sahabatku. Tak dirasa, aku bersamanya telah dua tahun. Tahun ini adalah tahun akhir ajaran yang dimana aku,adi, dan teman-teman lainnya menghadapi ujian akhir. Namun, betapa terkejutnya aku ketika seminggu sebelum ujian berlangsung. Pada saat itu adi menjemputku sepulang kerja. Dia mengajakku ke taman yang begitu indah. Dia membuat semua menjadi romantis. Dan pada saat itu adi mengatakan kalau dia sayang dan cinta sama aku. Aku bingung menjawab apa. Akhirnya aku memutuskan untuk menjawab ketika pengumuman kelulusan nanti. Jika dia lulus aku akan menerimanya. Alasan aku, agar dia bisa fokus ke ujiannya dulu. Diapun menyetujuinya. *** Seminggu telah terlewati. Sekarang tinggal menunggu hasil ujian sekolah. Tampak dari mukanya adi begitu khawatir. Dan tibapun hasil pengumuman. Ternyata kami berdua lulus. Begitupun dengan mela dan meli. “sekarang aku mau menunggu jawaban kamu?”tanyanya. “iya, aku mau”jawabku langsung. Dan saat itu kita berdua menjalin hubungan asmara. Namun, selama 3 tahun kita menjalin hubungan. Aku belum memberitahukan kepada ayah. Aku takut, jika nanti ayah menyuruhku putus dengan adi. Adipun selalu bertanya “sampai kapan kita harus terus menjalin hubungan tanpa restu ayah kamu ?”ujarnya. “akupun tidak tahu”jawabku. “sabarlah, pasti aku akan bicara dengan ayah tetapi bukan sekarang”ujarku. “okey”jawabnya. Kitapun menghabiskan makan malam kita hanya dengan berdua. Sehabis pulang dari makan malam bersamanya, rencananya aku ingin memberitahukan ke ayah tentang hubunganku. Tapi, tiba-tiba saja sesampai didepan rumah, ku melihat dunia begitu gelap amat gelap. Dan saat itu aku terjatuh dan tak sadarkan diri. Dan ketika ku tersadar aku telah berada dirumah sakit. Betapa terkejutnya aku dan bertanya-tanya. “kenapa aku ada disini? Aku kenapa?”tanyaku. “kamu enggak kenapa-kenapa sayang”jawab ayah. “Sebaiknya kamu istirahat saja yah nak”sambung ayah. Ketika aku menutup kedua mataku, aku mendengar dokter memanggil ayahku untuk membicarakan sesuatu dan itu terdengar sangat serius. “pak anak bapak difonis terkena penyakit kanker otak. Penyebabnya, dia trauma khususnya trauma in/eksternal yang bisa merangsang otak dan menumbuhkan kanker”jelas dokter itu. “trauma apa dok?”tanya ayah. “mungkin trauma yang terjadi pada anak anda yaitu ayah atau ibunya cerai? Atau banyaknya hal yang harus dia pikul sendirian?”tanya dokter itu. “ohhhmm iya dok 4 tahun lalu ibunya pergi meninggalkan dia. Dan dia harus bekerja mati-matian demi membayar uang sekolah dan makan sehari-hari”jelas ayah. “itulah penyebab rangsangan dari penyakit wulan pak”jelas dokter. “oke dok. Kalau begitu terima kasih banyak atas informasinya”ujar ayah. “oh yah pak. Satu informasi lagi buat bapak. Anak bapak telah terkena penyakit kanker ini sudah di stadium 3. Saya berharap bapak mengikuti saja apa yang dia inginkan dan jangan pernah mengecewakan dia. Karena hidupnya tidak lama lagi”jelas dokter itu. Tersentak aku mendengar penjelasan dokter itu. Tetes demi tetes air matakupun keluar dari bola mataku. “aku terkena penyakit kanker? Enggak mungkin. Enggak mungkin. Hidupku enggak lama lagi.!”ucapku dalam hati. Setelah mendengar penjelasan dokter ayah terduduk seperti orang yang sudah tidak bedaya. Akupun bangkit dari tempat tidur sambil menghapus air mataku. Lalu aku menuju kearah ayah, dan membangunkan ayah “ayah. Bangun yah. Ayah kenapa ? ayah jangan sedih begitu. Ayah tahukan aku orangnya kuat. Jadi, ayah jangan terlalu kwatir dengan kondisiku. Aku engga apa-apa”ujarku untuk membuat ayah lebih tenang. *** 15 hari berada di rumah sakit, akhirnya dokter mengizinkan aku untuk kembali pulang. Dan ketika sampai dirumah ayah menyuruhku untuk langsung beristirahat. Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat handphoneku. Begitu banyak telephone dan sms dari adi. Akupun baru tersadar bahwa selama 15 hari aku menghilang dari dia. Akupun langsung menghubunginya. Namun, dia seperti marah besar kepadaku dan selalu mengreject telephoneku. Akupun mengsms dia dan dia ingin bertemu denganku. Keesokkan harinya, aku bertemu dengannya. Dan dia ingin membicarakan hal yang sangat serius. “hay”ucapku. “kamu kok terlihat sangat pucat?”tanyanya. “engga kok”jawabku. “oh yah kamu ingin membicarakan apa?”tanyaku. “hmm. Gini. Aku ingin penjelasan kamu dulu. Kemana kamu selama 15 hari ini? Telphone tidak diangkat, smspun engga di balas”tanyanya. “hhmm.. aku.aku........”dengan ragu aku ingin menjawab pertayaannya. “sayang”tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dan langsung memeluk adi dari belakang dan terlihat seperti pacar baru adi. “hmm. Siapa dia?”tanyaku. “dia pacarku. Maafkan aku. Aku kira kamu sudah tidak cinta lagi sama aku. Aku kira kamu sudah punya yang lain. Jadi sebaiknya mulai sekarang kita putus”jawabnya. “oh.. pacar kamu, selamat yah. Aku turut bahagia. Sebenarnya juga aku ingin putus dari kamu. Terima kasih yah atas perhatian dan kasih sayang yang selama ini kamu berikan kepadaku”ujarku sambil menahan air mataku. Lalu aku berlari dibawah derasnya hujan yang mengguyur seluruh tubuh. Aku seperti tidak percaya ini terjadi padaku. “tuuuhhhaaannn,,, kenapa. Kenapa engkau selalu tidak adil kepadaku. Dari ibuku yang engkau ambil, hidupku yang mewah engkau regut, engkau memberikan penyakit yang begitu berbahaya, kini adi engkau bawa pergi jauh dariku”teriakku sangat kuat. “sekarang apa lagi. Jika memang engkau adil. Tapi, kenapa engkau memberikan semua ini kepadaku. Salah apa aku ya tuhan?”ucapku sambil nangis. Kenapa akhirnya jadi begini. Tiba-tiba saja aku mimisan dan kepalaku serasa ingin pecah. Duniapun lama-lama terlihat amat begitu gelap, dan saat itu aku tidak tahu apa lagi yang terjadi. *** Kini aku seperti orang mati tapi hidup, badanku sudah tak mampu untuk ku gerakkan, rambutku sudah semakin menipis. tidak lama Aku mendengar percakapan ayahku dengan dokter “bapak.. anak bapak telah berhasil melewati masa kritisnya. Tapi, mungkin dia sudah tidak bertahan lama lagi. Karena kanker itu telah menggorogoti otak-otak anak bapak. Sehingga anak bapak lumpuh total”jelas dokter itu. “ayahku sangat terpuruk mendengar penjelasan dokter. “sekarang sebaiknya bapak memanggil keluarga,teman-teman,atau kekasihnya wulan. Karena, kondisi wulan semakin terpuruk”jelas dokter. Ayahpun langsung menelphon mela dan meli. Pada saat ayah sibuk menelphon mereka, aku masih sempat menuliskan pesan terakhir. “ Buat ayah. Ayah aku sangat mencintaimu, sampai kapanpun aku tetap mencintaimu. Ayah maafkan aku kalau selama ini aku menyusahkanmu. Sering membantahmu dan tidak pernah mendengarkanmu. Ayah aku ingin jujur sama ayah. Ayah aku telah menyembunyikan sesuatu dari ayah. Sebenarnya aku dengan adi telah menjalin asmara selama 3 tahun. Dan selama itu aku tidak memberitahukan ke ayah. Maafkan aku ayah, aku takut kalau aku memberitahukan ayah. Ayah akan sangat marah besar kepadaku.love you ayah”. “Untuk mela dan meli. Si kembar yang sama-sama cantik. Terima kasih yah atas selama ini mau menjadi sahabatku. Semoga kalian mendapatkan jodoh yang kembar juga. Amin. Ehehehe”. “Dan untuk adi. Terima kasih selama ini telah mencintaiku, kenangan kita selama ini akan ku kenang dialam sana. Dan terima kasih atas kamu putuskan aku. Karena, dengan begitu aku semakin tenang untuk pergi. Karena, kamu sudah dapat melupakanku. Love you more”. Dan ketika ayah datang, akupun kembali koma dan sudah tak sadar. Ayahpun bingung mencari bantuan dokter dan suster-suster. Ayahpun menunggu diluar ruangan. Dan sangat terdengar jelas dokter mengatakan kalau aku sudah tidak ada. Kini aku menjadi bayang-bayang abadi. Ketika aku telah pergi. Mela,meli,dan adi datang. Setelah itu dokter keluar dan seperti membawa sepucuk surat ditangannya. Dan memberikannya kepada ayah. Surat itu adalah surat terakhir yang ku tuliskan untuk mereka sebelum ku pergi. Dan pesan terakhirku untuk mereka “KINI AKU DAPAT PULANG DENGAN TENANG” bertanda wulan. Kini aku hanyalah bayang abadi untuk ayahku, sahabatku mela dan meli, dan orang yang paling ku cintai ADI. Cinta pertama dan cinta terakhirku. “TERIMA KASIH ATAS CINTA YANG TELAH KALIAN BERIKAN KEPADAKU”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa beri komentarnya yah .. !!!